Rabu, 19 Februari 2014

pengobatanbatuk

pengobatan batuk


Tujuan dari pengobatan batuk adalah untuk  mengurangi frekuensi, keparahan dan komplikasi lebih lanjut dari batuk. Penentuan terapi batuk yang pertama adalah untuk mencari dan mengobati peyebabnya, misalnya penggunaan antibiotika untuk infeksi bakteri di saluran pernafasan. Kemudian dipertimbangkan perlunya pemberian terapi simptomatis untuk menghilangkan atau meringankan gejala batuk.
Strategi terapi pada batuk dilakukan dengan 2 cara, yaitu terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan menggunakan obat).
1.      Terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat)
Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak daat dikurangi dengan cara sebagai berikut:
  1. Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi dan rasa gatal.
  2. Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan seperti makanan yang berminyak dan minuman dingin.
  3. Menghindari paparan udara dingin.
  4. Menghindari merokok dan asap rokok karena dapat mengiritasi tenggorokan sehingga dapat memperparah batuk.
  5. Menggunakan zat – zat Emoliensia seperti kembang gula, madu, atau permen hisap pelega tenggorokan. Ini berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan dan selaput lendir.
 2.      Terapi farmakologi (dengan menggunakan obat)
Pengobatan batuk harus diberikan berdasarkan jenis batuknya, apakah termasuk jenis batuk berdahak atau batuk kering. Hal ini penting agar obat yang digunakan tepat untuk sesuai dengan tujuan terapinya. Terapi farmakologi (dengan obat) pada batuk dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obat sebagai berikut :
a.  Antitusif
Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk kering (batuk non produktoif). Golongan obat ini bekerja sentral pada susunan saraf pusat dengan cara menekan rangsangan batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk yang berdahak, karena akan menyebabkan dahak menjadi kental dan susah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah codein, dekstrometorfan, noskapin, prometazin, difenhidramin.
 b.  Ekspektoran
Ekspektoran digunakan untuk batuk berdahak. Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi cairan saluran pernafasan sehingga kekentalan dahak menjadi berkurang akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk kering karena akan menyebabkan frekuensi batuk menjadi meningkat. Contoh obat golongan ini adalah guaifenesin (gliseril guaikolat), Amonium klorida, OBH.
 c.  Mukolitik
Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental sekali, seperti batuk pada bronchitis dan emfisema. Golongan obat ini bekerja dengan jalan memutus serat-serat mukopolisakarida atau membuka jembatan disulfide diantara makromolekul yang terdapat pada dahak sehingga kekentalan dahak akan menjadi berkurang, akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah N-asetilsistein, karbosistein, ambroksol, bromheksin dan erdostein.











treatment of cough


 The goal of treatment is to reduce cough frequency , severity and further complications of coughing . Determination of the first cough therapy is to find and treat peyebabnya , for example, the use of antibiotics for bacterial infections in the respiratory tract . Then consider the need for symptomatic therapy to eliminate or alleviate symptoms of cough .Therapeutic strategies to cough done in 2 ways , namely non-pharmacological therapy ( without using drugs ) and pharmacological therapy (using drugs ) .1 . Non-pharmacological therapy ( without using drugs )In general, non-productive cough with phlegm or daat reduced in the following manner :

    
Increase drinking water to help thin phlegm , reducing irritation and itching .
    
Avoiding exposure to dust , beverages or foods that stimulate the throat like greasy food and cold drinks .
    
Avoiding exposure to cold air .
    
Avoiding smoking and cigarette smoke because it can irritate the throat so as to aggravate the cough .
    
Using substances - substances such Emoliensia confectionery , honey , or candy lozenges suction . It serves to soften the cough stimulus , and reduces irritation of the throat and mucous membranes .

 
2 . Pharmacological therapy (using drugs )Treatment of cough should be given based on the type of cough , whether including the type of cough with phlegm or dry cough . It is important that drugs are used appropriately to suit the purpose of the therapy . Pharmacological therapy ( with drugs ) on the cough can be done using the following medications :a. antitussiveAntitussives used for the treatment of dry cough ( coughing non produktoif ) . This class of drugs works on the central nervous system by pressing the center and raise the threshold stimuli induce cough cough . These drugs are not appropriate when used for cough with phlegm , as it will cause the sputum becomes thick and hard issued . Examples of this class of drug is codeine , dextromethorphan , noskapin , promethazine , diphenhydramine .

 
b . expectorantExpectorant used to cough up phlegm . This class of drugs works by increasing respiratory secretions so that the viscosity of sputum expectoration will consequently be reduced easily removed . These drugs are not appropriate when used for dry cough cough because it will cause the frequency to be increased. Examples of this class of drugs is guaifenesin ( glyceryl guaikolat ) , Ammonium chloride , OBH .

 
c . mukolitikMucolytic used for cough with thick sputum once , such as bronchitis and emphysema cough . This class of drugs works by deciding mucopolysaccharide fibers or open a disulfide bridge between the macromolecules found in sputum so that the viscosity of the sputum will be reduced , as a result of sputum will be easily removed . Examples of this class of drugs is N - acetylcysteine ​​, karbosistein , ambroksol , bromheksin and erdostein .



Codein Pilihan Terapi Simtomatik untuk Batuk



Batuk merupakan gejala yang umum ditemukan pada pasien infeksi saluran napas, baik atas maupun bawah. Terkadang, seorang klinisi hanya terfokus pada terapi antibiotik tanpa memperhatikan terapi simtomatik batuknya.
Salah satu obat batuk ‘lama’ yang masih dipercaya dan terbukti secara klinis efektif untuk mengatasi berbagai jenis batuk (batuk berdahak dan batuk tidak berdahak) adalah codein. Dalam kongres terbesar penyakit da­lam, KOPAPDI XV, Medan, 12-15 Desember 2012, codein diinformasikan oleh PT Kimia Farma, perusahaan farmasi nasional yang memiliki kredibilitas yang sangat tinggi. Produk ini memiliki nama dagang Codiprontâ.
Sudah diketahui secara luas bahwa kodein adalah opium (turun­an morfin) dari golongan fenantrena. Obat ini memiliki beberapa khasiat bagi pasien, baik dewasa maupun anak. Kodein dapat dikonversikan menjadi morfin sehingga me­mili­ki efek anti-nyeri, meredakan batuk dan sesak napas, serta ant­i-diare.

Kodein memiliki efek anti-nyeri. Kodein dapat diindikasi­kan sebagai pereda atau penghilang nyeri hebat yang tidak dapa­t diatasi dengan analgesik non-opioid. Sebuah studi menemukan bahwa kombinasi antara parasetamol 500 mg/kodein 30 mg tiga kali sehari ditambah natrium diklofenak 50 mg satu kali sehari memiliki efek analgesik yang sama dengan pemberian natrium diklofenak 50 mg dua kali sehari pada pasien artritis reumatoid. Substitusi natrium diklofenak dengan parasetamol dan kodein ini memiliki keun­tung­­an mengurangi efek sam­ping irita­si pada mukosa lambung.
Secara umum, kodein dapat meredakan nyeri yang menyertai infark miokard, keganasan, kolik renal atau kolik empedu, oklusi pembuluh darah perifer, peri­karditis akut, dan nyeri akibat trauma seperti luka bakar, fraktu­r, dan luka pasca-bedah. Efek lain dari kodein adalah anti-diare. Alkaloid morfin dan turunannya secara umum memiliki manfaat menghentikan diare dengan terlibat langsung pada otot polos kolon. Pada peng­obat­an diare yang disebabkan intoksikasi makanan atau obat lain, pemberian morfin harus didah­ului dengan pemberian garam katalitik untuk menge­luar­kan racun dan mikroorganis­me etiologi diare.
Khasiat yang paling terkenal dari kodein adalah penghambatan terhadap refleks batuk. Penghambatan ini bermanfaat meredakan batuk iritatif, kering, dan batuk yang sangat mengganggu. Batuk yang seperti ini sangat mengganggu pasien karena menyebabkan pasien tidak dapat tidur, tidak dapat beristirahat, dan nyeri pada dada. Pemberian kodein sebagai antitusif dianjurkan bagi pasien dewasa dan anak-anak.

Codipront Cum Expectorant mengandung codein, fenitoloksamin yang merupakan antihis­tam­in yang mempunyai efek pad­a elergi, guafenesin yang bersifat mencairkan dan me­larutkan dahak sehingga ber­fungsi sebagai ekspektoran, sert­a ekstrak Thymi yang bekerja sebagau ekspektoran ringan (pada sediaan syrup). Oleh Karen itu, obat ini diindikasikan bagi batuk berdahak yang disebab­kan oleh alergi maupun non-alergi. Sementara itu, Codipront Prototype Antitusive mengandung dua zat aktif saja (tidak mengandung bahan ekspekto­ran), yaitu codein dan fenitoloksamin. Codein jelas berkhasiat untuk menekan reflek­s batuk pada sentral, serta fenitoloksamin berkhasiat antihista­min yang mempunyai efek anti-alergi. Obat ini dapat diberikan untuk batuk kering irita­tif yang tidak berdahak.
Penggunaan keduanya sama, yaitu diberikan pada pagi dan sore hari, terbagi menjadi anak-anak usia 2-4 tahun (setengah sendok takar @ 5 ml atau 2,5 ml), untuk anak-anak usia 4-6 tahun (1 sendok takar @ 5 ml atau 5 ml), untuk anak-anak 6-14 tahun (2 sendok takar @ 5 ml atau 10 ml), dan pada anak-anak di atas usia 14 tahun dan dewasa dapat dipakai 1 kapsul atau 3 sendok takar @ 5 ml atau 15 ml. Pemberian dosis ini membuat pasien tetap aktif di siang hari dan penuh ke­tenang­an di malam hari serta meningkatkan kepatuhan pasien.
 

Obat batuk codein itu sejenis morfin, apakah itu berbahaya?

 Codein atau Nama resminya: Codeinum adalah obat yang lumrah digunakan dokter...
Namun dokter menggunakan obat ini dengan batasan-batasan....
Karena memiliki DM(Dosis Maksimum) yaitu : 1xpakai tidak boleh lebih 60mg dan sehari tidak boleh lebih dari 300mg.....

codein memang turunan morphine...dalam dosis anjuran, obat ini tidak berbahaya...namun bila sudah digunakan secara berlebihan, obat ini bisa mengakibatkan henti napas.

Codein digunakan untuk mengatasi batuk kering, bukan batuk berdahak.Untuk penanganan batuk berdahak, ada banyak obat komersial yang bisa digunakan seperti stopcold flu dan batuk, procold dkk...

namun bila setelah 3 hari batuk tidak berkurang, atau malah lebih parah, sebaiknya segera ke dokter.

 Codein mrpk turunan morfin. Jika digunakan sesuai dosis anjuran mk resiko ketergantungan sngtlah kecil. Codein digunakan utk batuk kering krn bekerja menekan batuk. Utk batuk berdahak biasanya menggunakan expectoran/mukolitik yg bekerja utk mbantu mpermudah pengeluaran dahak/mbantu mengencerkan dahak shg mudah dikeluarkan.. Cth obtnya activ*d expectorant, bisolv*n extra/tablet, mucos, ambroxol, dll.
Jd jika anda menderita batuk kering minum codein kurang tepat, dan langkah anda menghentikan minum codein sdh tepat. Silahkan coba menggunakan obt expectorant/mukolitik. Jika batuk tak kunjung reda >1 minggu sebaiknya anda konsultasi ke dokter utk dilakukan pemeriksaan lbh lanjut, mungkin pemeriksaan dahak/foto thorax/rongten. Krn batuk jg bisa mjd indikasi adanya penyakit lain.
Anjuran : minum air putih yg cukup 8-10 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi konsumsi makanan berminyak/gorengan, berhenti merokok, hindari konsumsi alkohol, cofein/kopi, mandi pakai air hangat.
Utk mbantu melegakan dada/tenggorokan bisa dioleskan vi*ks vaporub/transpulmin.

 

 

 Symptomatic therapy is the treatment of choice batukCodein for CoughCough is a common symptom in patients with respiratory tract infections , either up or down . Sometimes , a clinician simply focused on antibiotic therapy without regard to the symptomatic treatment of cough.One of cough medicine ' old ' is still trusted and clinically proven effective to treat various types of cough ( cough with phlegm and cough with phlegm ) is codeine . In the largest congress in the disease , KOPAPDI XV , Medan , 12-15 December 2012 , codeine informed by PT Kimia Farma , a national pharmaceutical company that has a very high credibility . This product has the trade name Codiprontâ .It is general knowledge that codeine is opium ( morphine derivative ) of the phenanthrene group . These drugs have some efficacy for patients , both adults and children . Codeine can be converted into morphine so that it has the effect of anti - pain , relieve cough and shortness of breath , as well as anti - diarrheal .Codeine has anti - pain . Codeine may be indicated as a reliever or severe pain relievers that can not be solved with non - opioid analgesics . A study found that the combination of paracetamol 500 mg / codeine 30 mg three times daily plus diclofenac sodium 50 mg once a day has the same analgesic effect with diclofenac sodium 50 mg twice daily in patients with rheumatoid arthritis . Substitution of sodium diclofenac with paracetamol and codeine has the advantage of reducing side effects on gastric mucosal irritation .In general , codeine to relieve pain accompanying myocardial infarction , malignancy , renal colic or biliary colic , peripheral vascular occlusion , acute pericarditis , and pain due to trauma such as burns , fractures , and post- surgical wounds . Another effect of codeine is an anti - diarrheal . Alkaloids morphine and its derivatives in general have benefits stop diarrhea with direct involvement in colonic smooth muscle . In the treatment of diarrhea caused by food or other drug intoxication , administration of morphine should be preceded by administration of catalytic salt to remove toxins and microorganisms etiology of diarrhea .The most well-known efficacy of codeine is inhibition of the cough reflex . This inhibition relieve irritating cough , dry , and a cough that is very disturbing . Cough is very disturbing that such patients because it causes the patient can not sleep , can not rest , and pain in the chest . Giving codeine as an antitussive recommended for adult patients and children .Cum Codipront expectorant containing codeine , which is an antihistamine that fenitoloksamin effect on allergy , guafenesin which is dilute and dissolve phlegm so that it serves as an expectorant , as well as extracts Thymi working sebagau mild expectorant ( in preparation syrup ) . By Karen , this drug is indicated for cough with phlegm caused by allergic and non - allergic . Meanwhile , Codipront Prototype Antitusive contains two active substances alone ( does not contain an expectorant ) , namely codeine and fenitoloksamin . Codeine clearly efficacious to suppress the cough reflex in the central and efficacious fenitoloksamin antihistamine that has anti - allergic effect . These drugs can be given to non- irritating dry cough with phlegm .The use of the two together , which is given in the morning and afternoon , divided into children aged 2-4 years ( half tsp @ 5 ml or 2.5 ml ) , for children aged 4-6 years ( 1 tsp @ 5 ml or 5 ml ) , for children 6-14 years old ( 2 tsp @ 5 ml or 10 ml ) , and in children over the age of 14 years and adults can use 1 capsule or 3 tsp @ 5 ml or 15 ml . This makes dosing patients remain active during the day and in the evening calmness and improve patient compliance .




 
It is a kind of cough medicine codeine morphine , is it harmful ?
 
Codeine or official name : Codeinum is common drugs used by doctors ...However, doctors use these drugs restrictions ....Because having DM ( Maximum Dose ) ie : 1xpakai should not exceed 60mg a day and should not exceed 300mg .....codeine is a derivative of morphine ... in recommended doses , these drugs are not harmful ... but when it is used in excess , these drugs can lead to respiratory arrest .Codeine used to treat dry cough , no phlegm cough cough berdahak.Untuk handling , there are many drugs that can be used commercially as stopcold flu and cough , Procold et al ...but if after 3 days of cough is not reduced , or even worse , you should see a doctor immediately .
 
Codeine mentionable is a derivative of morphine . If used according to recommended dosage dependence sngtlah mk small risk . Codeine used for dry cough cough Because working presses . For cough with phlegm usually use expectoran / mucolytics who work for for mbantu mpermudah expectoration / mbantu dilute phlegm SHG easily removed .. Cth obtnya activ * d expectorant , bisolv * n extra / tablet , Mucos , ambroxol , etc. .Jd if you are suffering from dry cough codeine drink less precise , and you step right sdh stop drinking codeine . Please try using OBT expectorant / mucolytic . If the cough does not go away > 1 week you should consult a doctor LBH For further examination , sputum examination may / thorax photo / rongten . Because cough can jg mjd indication of other diseases .Recommendation : drink enough water that 8-10 glasses / day , adequate rest , reduce the consumption of oily / fried foods, stop smoking , avoid alcohol consumption , cofein / coffee , use warm water bath .For mbantu relieve chest / throat can be applied to vi * ks VapoRub / transpulmin .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar